Konser Classical Chrisye, A Night to Remember

Konser tribute to Chrisye kembali digelar oleh para musisi. Sepeninggal Chrisye, lagu-lagu sang legenda membawa kerinduan besar bagi para pecintanya.

Tadi malam, Senin 12 Oktober 2009, akhirnya kerinduan itu terobati. Addie MS membuat pagelaran megah musik simfoni untuk sang 'merpati putih'. Lagu-lagu lawas di era awal kemunculan Chrisye diabadikan dalam sebuah persembahan bertajuk 'Classic Chrisye, A Night to Remember' di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place.
Suara empuk Wisanggeni membuka konser dengan lagu 'Lilin-Lilin Kecil'. Tembang pembuka yang langsung mengisyaratkan bahwa malam itu akan menjadi 'sesuatu'. Bocah laki-laki itu mengenakan selendang yang kerap digunakan sang maestro semasa hidupnya.

Rancak gamelan Bali menyusul usai lantunan lagu 'Lilin Kecil'. Kemudian Memes muncul dari balik panggung. Istri sang konduktor, Addie MS itu, berlenggok tari Bali sambil membawakan 'Chapin Larung' ciptaan Guruh Sukarno Putra. Lagu-lagu berikutnya, tak kalah dinanti 3000 pengunjung. 'Merapih Alam' salah satunya. Sherina cukup sukses membawakan lagu ciptaan pertama Chrisye yang dipublikasikan itu.

Damayanti Noor, istri Chrisye, begitu tersentuh hingga menangis menyaksikan Sherina melantunkan 'Merapih Alam' saat gladi resik, di hari sebelumnya. 'Baju Pengantin' dan 'Merpati Putih' masih dibawakan oleh suara sopran Sherina secara medley. Berikutnya, di tengah kemegahan orkestra Addie MS, D'Cinnamon hadir membawa kesederhanaan dengan musik akustiknya.

'Galih dan Ratna' dibawakan dengan upbeat dua gitar akustik, yang mampu membuat penonton sedikit bergoyang di tempat duduknya. Sayang kelompok musik asal Bandung itu hanya membawakan satu lagu dari album 'Puspa Indah' (1980). Tapi penampilan berikutnya tidak mengecewakan.
Afgan hadir dengan kekhasan timbre suaranya. Suara bass Afgan yang berat menyatu sempurna dengan lagu 'Malam Pertama'. Saat refrain, "Pagi yang cerah dan senyum di bibir merah. Sejuta rasa bahagia yang kau berikan," applaus penonton membahana untuk penyanyi muda berlesung pipit itu.

Terpuaskan oleh Afgan, Vina Panduwinata seolah jadi kejutan puncak yang disiapkan di tengah pagelaran. Vina menyanyikan lagu 'Cinta', ciptaan Chrisye, yang sejatinya memang ia populerkan di era '80-an. Ini jadi lagu yang paling ditunggu-tunggu. Terbukti lewat gemuruh tepukan penonton saat intro dimulai.

Tapi, penampilan magis malam itu baru hadir di lagu 'Sendiri'. Dewa Budjana tampil dengan solo gitarnya menghipnotis seisi ruangan. Vokal Armand Maulana kemudian masuk. Sempurnalah atmosfer magis yang membuat penonton hanya bisa diam termangu. Padahal, lagu Chrisye yang rilis tahun '93 itu tidak sepopuler lagu lainnya. Tapi kolaborasi gitar Budjana, piano Addie MS, dengan vokal Armand berhasil membuat applause terpanjang tadi malam.

Dua puluh lagu Chrisye di era '70, '80, 'hingga awal '90-an mampu jadi penawar rindu bagi legenda yang selalu tampil sederhana itu. Pengisi acara lainnya, seperti Ahmad Albar, Utha Likumahua, Noor bersaudara, Yockie Suryo Prayogo juga punya andil besar atas kesuksesan konser semalam. Di tambah dengan ceplosan kocak presenter Sarah Sechan di atas panggung, yang mampu membuat Titik Puspa terpingkal-pingkal.

Tapi, rekaman testimoni putra-putri Chrisye adalah puncak keharuan tadi malam. Damayanti Noor naik ke atas panggung bersama empat putra-putrinya. Seluruh artis menutup dengan lagu 'Terimakasih', diambil dari album 'Hip Hip Hura' (1985).Usai acara, istri Chrisye itu mengatakan, "Saya menangis bukan hanya karena rindu, tapi karena saya merasakan ada dia (Chrisye) di sini."
[vivanews]

0 komentar:

 

Home | Van Port All | Van Football

news my music lyric © Template Design by Van RaYen